Sabtu, 17 November 2018

Sejarah Internet di Indonesia dan Perkembangannya di Masa Reformasi

  Penggunaan internet telah meningkat begitu drastisnya semenjak tahun 1991. Pada tahun 2002, International Telecommunication Union memperkirakan bahwa terdapat sekitar 590 juta pengguna internet di seluruh dunia, dimana satu pertiga penggunanya berada di Asia, termasuk Indonesia dengan jumlah sekitar 4 juta pengguna. Sebagaimana yang terjadi di Asia, internet pun mulai berkembang di indonesia di pertengahan tahun 1990. Perkembangan internet di indonesia dapat di katakan  sangatlah pesat.

KB 1: Sejarah Internet di Indonesia

  Internet masuk untuk pertama kalinya di indonesia sekitar tahun 1999-an, sama seperti negara tetangga lain di Asia Tenggara. Berbagai usaha untuk memajukan apa yang disebut dengan information highway terus dilakukan, terutama pembangunan infrastruktur. Perkembangan internet di indonesia di awal tahun 1980 tidak berkembang dengan baik. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal seperti, lokasi yang bervariasi, dimana kadang terkoordinasi, dan kadang independen

A. Indigenisasi Internet

   Ketika sektor perekonomian Thailand mengalami keruntuhan dan membanjirkan jumlah mata uang Baht pada juli 1997, membuat perekonomian negara-negara Asia yang baru mengalami kemajuan, mengalami kejatuhan, tidak terkecuali Indonesia. Hanya dalam waktu 12 bulan masa krisis, nilai tukar rupiah menurun dengan pesat, lebih dari 80 persen dan nilai inflasi di tahun 1998 meningkat hingga 13 persen.
   Industri internet hadir sebagai solusi atas krisis ekonomi dan politik Indonesia yang terjadi di tahun 1997-1998. Media cetak dan industri komputer terikat secara general dalam hal publikasi sehingga membuat internet dinilai sebagai satu-satunya media penting yang tidak dapat dikendalikan baik dalam lingkup nasional ataupun internasional.

B. (Networks Of Dissent) Karingan Penolakan

  Jaringan penolakan, media komunikasi yang menyokong jatuhnya soeharto di tahun 1998, telah mulai terbentuk dengan baik SEBELUM adanya ISP komersial di Indonesi. Namun, nampak jelas bahwa politik oposisi informal dan terselubung Di Indonesia menyadari arti penting dari potensi teknologi sesaat setelah kehadirannya.
  Ketersediaan ISP dari tahun 1995 bertepatan dengan satu masa penting di mana dunia maya akhirnya disadari atau dinilai sebagai tempat bertempur yang sesungguhnya antara aktivis pro-demokrasi dan pendukung rezim Soeharto.

C. Media Alternatif

  Pada tahun 1984, MacDougall mulai melakukan penelitian secara pribadi untuk mendukung kemajuan perusahaan publikasi di Indonesia, seperti misalnya produksi  dan pemasaran melalui berbagai aspek. Internet menyediakan kesempatan yang besar dalam mengumpulkan berbagai informasi mengenai suatu kejadian, yang terkait dengan jati diri atau informasi dari masyarakat umum yang menjadi saksi atas kejadian tersebut. Yang sebagian besar informasi diperoleh dari aktivis organisasi nonpemerintah, para wartawan dan reporter. Ketika internet digunakan sebagai alat tersembunyi, hal tersebut merupakan satu dari berbagai wadah yang digunakan oleh para kelompok aktivis untuk berdiskusi dan berusaha menyampaikan kritikan kepada pemerintah.

KB 2: Sejarah Internet Pasca Reformasi

  Dibawah tekanan pemerintah Orde Baru dalam kebebasan berpendapat, internet melalui kemampuan pihak-pihak atau kelompok-kelompok kecil yang menyebut diri mereka sebagai aktivis, berhasil menghadirkan kemungkinan terciptanya komunikasi yang aman di antara sesama kelompok oposisi, baik secara nasional ataupun internasional.

A. Pemilihan Umum

  Pada Pemilihan Umum di tahun 1999, masyarakat  yang memiliki hak pilih memang  tidak melakukan pemilihan secara online, namun masyarakat dapat mengetahui pergerakan suara yang masuk dan memantau perubahan yang terjadi melalui internet. Hal ini dinilai merupakan tonggak sejarah baru dalam pemilihan umum yang di lakukan di Indonesia semenjak tahun 1955, sekaligus juga sebagai langkah awal terciptanya demokrasi di indonesia.

B. Berkampanye Secara Online

   Pada pemilu di tahun 1997, terdapat 3 partai politik yang berlomba-lomba mendirikan situs melalui internet. Pendorian situs resmi mengenai partai politik dirintis pertama kali oleh Partai Muslim, yaitu Partai Persatuan Pembangunan melalui www.ppp.or.id pada tanggal 25 april 1997. Pemilu 1997 semakin membatasi kampanye yang dilakukan oleh partai-partai yang ada saat itu, baik kampanye langsung, melalu media-baik radio, media cetak ataupun televisi.
  Pada tahun 1999 berdasarkan pengamatan Ahyani, ganya 9 dari 48 partai yang memanfaatkan internet untuk bersaing di dalam pemilihan umum dengan mendirikan website khusus bagi partai mereka. Secara keseluruhan, penggunaan internet sebagai sebuah strategi kampanye sangatlah minim. Rendahnya perhatian terhadap internet, membuat kampanye yang di lakukan lebih diarahkan kepada massa secara langsung melalui media-media konvesional dan metode-metode kampanye konvesional.

C. Teknologi Komunikasi Dan Proses Pemilihan Umum

   Teknologi komunikasi baru merupakan suatu hal yang istimewa dalam proses pemilihan umum yang baru. Dari wal berdirinya, KPU (Komisi Pemilihan Umum) menghadapi tantangan besar , yaitu.
  1. Bagaimana mengatur sebuah pemilu dengan kondisi masyarakat yang skeptis atau sebuah kebebasan dan keadilan.
  2. Bagaimana merencanakan dan mengimplementasikan sebuah metode perhitungan dan penyampaian hasil pemilihan umum dengan efektif, transparan, dan juga kredibel.

    Di masa setelah soeharto, KPU harus merencanakan model penyampaian hasil tabulasi yang dapat berjalan secara terus-menerus dengan tingkat keamanan yang tinggi. Tidak diragukan lagi bahwa penggunaan sistem komputer dalam proses pemilihan umum merupakan sebuah hal yang besar dan berarti.

D. Public Scrutiny

  Pada tahun 1999, KIPP bergabung dengan berberapa organisasi, dua di antaranya merupakan organisasi dengan skala nasional dan muncul dari universitas-universitas yang ikut dalam pergekan anti pemerintah otoriter. Pemerintah asing dan juga organisasi nonpemerintah internasional menyediakan bantuan, baik biaya, sarana, ataupun bantuan teknis bagi organisasi nonpemerintah nasional yang ikut memantau berlangsungnya pemilihan umum. Internet menunjukkan nilainya bagi ketersediaan informasi publik dan juga mengumpulkan respon dari berbagai pihak yang memiliki akses internet, komunikasi dengan berbagai organisasi di berbagai tempat.

E. Legitimasi Proses Digital

  Banyak kritik disampaikan atas proses pengumpulan suara dan juga penyampaian informasi dari sumber-sumber yang berbeda. Proses pemeriksaan secara langsung dan perhitungan hasil pemungutan suara secara manual hingga akhirnya dimasukkan ke dalam komputer berjalan sangat lamban.

F. Pemerintahan Demokratis dan Teknologi Komunikasi

1. Parlemen Online (parliament Online)
 Anggota parlemen memiliki situs yang menyediakan fasilitas Forum Diskusi, www.mpr.go.id/diskusi, yang memberikan kesempatan bagi pengunjung situs untuk dapat berkomentar, baik saran maupun kritik.
2. Pemerintah Online (Government  Online)
    Penggunaan komunikasi elektrik di dalam proses pemilihan umum sebagai bentuk demokrasi yang baru memang terbatas, namun demikian, adanya keputusan Presiden (Inpres No. 6 Tahun 2001) mengenai pengembangan dan pendayagunaan telematika di indonesia, yang ditandatangani oleh Abdurrahman Wahid, merupakan awal terbentuknya pemerintah online di Indonesia.
3. Ragional e-government
   Internet secara umum dan e-government secara khusus telah berusaha untuk menciptakan alam demokrasi yang dijanjikan dengan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk dapat terlibat dalam proses politik tanpa mengganggu proses itu sendiri.
    E-government mungkin dapat menjadi tolok ukur perbaikan layanan publik yang secara bersamaan memperkokoh kohesivitas dan efisiensi birokrasi. Selain itu E-government memberikan makna simbolik dalam tuntunan otonomi daerah, di mana daerah-daerah dapat langsung terhubung dengan dunia tanpa harus melalui jakarta.


Referensi :
 Sekar Indrawati

Dampak Individual dan Dampak Sosial Penggunaan Internet

    Perkembangan internet yang sangat pesat membawa dampak yang beragam. Kehadiran internet sebagai suatu media komunikasi baru memiliki kemampuan untuk mengubah pola-pola komunikasi dan interaksi, baik di level individu maupun di level komunitas ataupun masyarakat.

KB 1: Dampak Individual Penggunaan Internet: Identitas dan Kreativitas dalam Dunia Maya.

   Kemajuan teknologi internet dan kemudahan dalam mengakses internet dewasa ini membuat aktivitas individu dalam dunia maya meningkat secara signifikan. Aktivitas di dunia maya pun semakin lama semakin tidak terpisahkan dengn eksistensi individu di dunia nyata.

A. Identitas Dan Konsep "Self" Dalam Dunia Maya.

    Setiap individu selalu berusaha untuk menampilkan dirinya dengan cara-cara yang dianggap bisa diterima oleh orang lain di lingkungannya. Dalam interaksi tatap muka, seseorang mempresentasikan dirinya dengan menunjukkan atau mengenakan simbol-simbol yang berfungsi sebagai 'sign vehicles' (alat pengantar simbol), seperti pakaian, ekspresi wajah, bahasa tubuh, intonasi, cara berbicara dan berbagai simbol lainya (Cheung,2004, p.55).
    Pada umumnya, pemahaman tentang pembentukan identitas diri remaja dewasa ini berfokus pada konstruksi identitas yang berasal dari pengalaman-pengalaman nyata dan interaksi remaja dengan lingkungan sekitarnya. Dalam era perkembangan media massa saat ini, suatu data hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja menghabiskan setidaknya tujuh (7) jam dari waktu mereka dalam sehari melakukan interaksi dengan satu atau lebih bentuk media (Harrison, Taub, & Hayes, 2000 dalam Long & Chen 2007, p. 99).

B. Kreativitas Dan Inovasi Individu Dalam Penggunaan Internet.

   Salah satu efek penggunaan internet yang cukup penting bagi individu adalah kesempatan yang terbuka bagi para pengguna untuk ikut terlibat dalam produksi materi kreatif. Materi kreatif ini dapat berupa tulisan, gambar, suara, musik, vidio, game online dan berbagai macam materi kreatif lainya.
   Secara sederhana "produsage" diartikan sebagai suatu model produksi yang tercipta dalam suatu lingkungan yang kolaboratif (bekerja sama) dan parsipatoris (berperan serta) yang mengatasi pembatasan antara produser/produsen dan konsumen (Burns, 2007, p.3).
   Salah satu hal yang menarik tentang blog dalam kaitanya dengan kreativitas adalah kemampuan blog yang memungkinkan para pengguna yang tidak memiliki kemampuan mendasar tentang pemrograman internet. Hal ini di mungkinkan oleh aplikasi  Web 2.0 yang memiliki kemampuan teknologi untuk membangun konten web tanpa membutuhkan bahasa program komputer yang rumit.
  Huizinga berpendapat bahwa permainan adalah suatu bentuk latihan bagi individu yang akan mempersiapkan generasi muda untuk suatu kondisi pekerjaan serius yang akan dituntut dari dirinya ketika dia sudah beranjak dewasa.

KB 2: Dampak sosial Penggunaan Internet: Relasi dan Interaksi Sosial serta Partisipasi Politik dalam Dunia Maya

A. Relasi Dan Interaksi Sosial Dalam Penggunaan Internet.

  Penelitian yang dilakukan para ahli komunikasi mengenai pengaruh internet pada relasi interpersonal individu yang menggunakannya menunjukkan hasil yang beragam. Hasil penelitian dalam kelompok ini biasanya menekankan kepada kemampuan internal untuk memperkecil batasan atau penghalang ruang dan waktu dalam berkomunikasi. Pada awalnya, keterbukaan diri pada seseorang yang tidak dikenal dan bahkan tidak pernah ditemui dalam interaksi atau percakapan dalam aplikasi internet, seperti IRC (internet relay chat) sering dianggap sebagai hal yang beresiko dan terkadang berbahaya.
    Kling (1996) berpendapat bahwa beberapa faktor pendorong adalah memburuknya relasi seseorang dengan komunitas nyata, kondisi keamanan yang menurun, dan komunikasi yang berjarak dengan orang lain disekitar lingkungan sosial, membuat individu memilih menghabiskan waktu di depan komputer. Whalter (1992) mengemukakan satu lagi faktor yang juga mendorong individu untuk membangun relasi dan interaksi melalui internet. Dia menyebutkan bahwa interaksi online didorong oleh keinginan untuk ber-affiliasi yang artinya suatu prinsip dasar dalam interaksi manusia dimana mereka mencoba mencari penghargaan dari orang lain yang menjadi rekan dalam berinteraksi. Lea dan Spears (1995) menyatakan bahwa walaupun dalam kenyataan interaksi tidak dalam bentuk tatap muka, tidak berarti bahwa relasi melalui internet menjadi tidak riil atau menjadi tidak berarti bagi orang-orang yang terlibat didalamnya.

B. Partisipasi Politik Dalam Dunia Maya

    Membicarakan keterkaitan internet dan politik yakni membicarakan kaitan antara media secara umum, termasuk media konvensional, dengan demokrasi. Kebebasan dalam berekspresi dan mengeluarkan pendapat, serta akses yang bebas dan tanpa batasan kepada informasi, adalah dua ciri yang sering dijadikan sebagai indikator demokrasi dan sistem politik yang ideal (McConnell and Becker,2002, p.1).
     Pada perkembangan kontemporer saat ini, fungsi-fungsi yang dijalankan oleh media massa dalam demokrasi sedikit banyak mengalami pergeseran. Media massa, khususnya media-media konvensional, terkadang sering dianggap gagal untuk menjalankan Fungsi-fungsi yang mendorong demokratisasi, karena berfokus pada pemenuhan keuntungan ekonomi.
   Bentuk lain dari penggunaan internet dalam aktivitas politik adalah ketika internet dijadikan sebagai saluran untuk mengkomunikasikan program-program, visi-misi, dan tujuan-tujuan organisasi partai politik dan juga institusi pemerintah, baik di tingkat pusat dan daerah. Bentuk partisipasi politik lainnya melalui media maya adalah melalui karya-karya kreatif yang difasilitasi oleh internet.
  Kegiatan jurnalistik memiliki peran penting karena ini adalah kegiatan dimana informasi dikumpulkan, disusu, dilaporkan, dan diantarkan kepada masyarakat. Munculnya internet memunculkan konsep baru dalam dunia jurnalistik, yaitu konseo citizen journalism.


Referensi :
 Rouli Manalu
 Yanuar Luqman, dkk

Pemanfaatan Internet untuk Aktivitas Public Relation

KB 1: Public Relations dan Cyber Media

    Public Relations (PR) merupakan salah satu kajian komunikasi strategis yang tidak bisa lepas dari kemajuan teknologi. Dalam menjalin hubungan dengan stakeholders diperlukan media. Jenis media yang digunakan adalah:
  1. Media konvesional, yaitu yang berbentuk cetak dan elektronik.
  2. Media non konvesional, yaitu cyber media (internet).

   Cyber PR dalam hal ini menurut Bob Julius Onggo dalam bukunya Cyber Public Relations adalah inisiatif PR yang menggunakan media internet sebagai sarana publisitas. Website Public Relations (PR) Newswire's tugas utamanya adalah mengumpulkan informasi dari departemen-departemen dan kantor konsultan Humas dan menyebarkan informasi yang tersedia ke kantor berita ke seluruh negeri. Potensi utama yang terdapat pada cyberedia bagi kepentingan PR adalah dapat melewati batas penghalang waktu dan geografis.

Sarana Kegiatan Cyber Public Relations
    Pada buku Public Relations on the Net terdapat beberapa sarana yang dapat dimanfaatkan oleh PR dalam menjalankan kegiatanya dengan menggunakan media internet. Sarana tersebut adalah E-mail, Website dan Komunitas Virtual

KB 2 : Blog dan Media Sosial

   David Meerman Scott (2008), sorang ahli strategi kepemimpinan pikiran online dan marketing viral mengatakan, "salah satu hal menarik dari sebuah web adalah bahwa ketika sebuah ide di tuangkan maka ia bisa mendorong sebuah brand atau perusahaan untuk bisa terlihat terkenal dan tampak bagus dengan seketika. Menurut Scott, tantangan PR dan orang marketing " adalah bagaimana memanfaatkan kekuatan yang luar biasa".

Blogging Dan Public Relations
   Kata "blogs" merupakan kependekan dari "weblogs" yang menurut Edelman dan Intellissek (2005) artinya adalah " mudah dipublikasikan, merupakan website pribadi yang dijadikan sumber sumber informasi tentang berbagai topik yang berisi komentar dan opini. Meskipun blog menjadi fenomena global, scoble dan Israel (2006) menyatakan beberapa perusahaan aktif terlibat dalam blog sementara yang lain tidak.
   Steve Crescenzo, seperti yang ditulis dalam The Ragan Report (24 Oktober 2005) menyatakan blog para karyawan memiliki "potensi yang besar yang hampir tak terbatas dalam membagi pengetahuan, membantu doalog, memasarkan barang dan jasa dan membuka jalur dua arah komunikasi". Meskipun beberapa organisasi mendukung karyawannya untuk blogging, banyak organisasi yang tidak mendukung karena mereka takut karyawannya salah menggunakan blog dan menyampaikan informasi negatif tentang perusahaan atau tukar-menukar informasi rahasia.


Referensi
 Yanuar Luqman

Aplikasi Bisnis dalam Cyber Media

KB 1: Bisnis dengan Menggunakan Media Internet

A. Bisnis dan Internet

     Sebuah perusahaan dalam menjalankan tujuan sekarang ini banyak menggunakan internet sebagai media komunikasi dengan khalayaknya dan akan terus menggunakan internet sebagai saluran pemasaran, sekaligus tempat untuk memublikasikan informasi tentang diri mereka sendiri dan produk mereka, serta untuk berkomunikasi dengan pelanggan dan mitra bisnis. Penggunaan bisnis dengan manggunakan internet bergerak dari pertukaran informasi elektronik yang luas, ke program untuk aplikasi bisnis strategis.

B. Interactive Marketing

   Tujuan dari pemasaran interaktif adalah untuk menarik dan mempertahankan pelanggan sebagai mitra bisnis dalam menciptakan pembelian, serta meningkatkan distribusi produk dan jasa. Pelanggan tidak lagi hanya peserta pasif yang menerima iklan media sebelum membeli. Sebaliknya, mereka secara aktif terlibat dalam jaringan proaktif dan pengalaman pemasaran interaktif.

C. Push Versus Pull Marketing

   Pada proses pemasaran interaktif terdapat pilihan metode antara push or pull marketing. Artinya, materi pemasaran dapat diletakkan pada pelanggan atau prospek layar komputer, baik dengan menggunakan teknologi mendorong (push) atau menarik (pull). dimana push marketing, bergantung terutama pada perangkat lunak yang disebut web broadcasters atau net broadcasters, sedangkan pull marketing bergantung pada anda untuk mengakses layanan internet atau web (internal dan eksternal) dengan menggunakan browser web anda.

D. Nilai Bisnis Sebuah Internet

  Penghematan biaya substansial dapat muncul karena aplikasi yang menggunakan internet dan teknologi berbasis internet biasanya lebih murah untuk mengembangkan, mengoprasikan, dan memelihara dari pada sistem tradisional. Alasan utama yang lain untuk nilai bisnis,mencakup penggunaan internet dan website untuk pemasaran interaktif dan layanan pelanggan. Perusahaan membangun situs komersial di world wide web untuk mencapai empat tujuan bisnis utama:
  1. menarik pelanggan baru melalui pemasaran dan periklanan web
  2. meningkatkan pelayanan kepada pelanggan yang sudah ada melalui fungsi web layanan pelangan
  3. mengembangkan pasar dan saluran distribusi baru berbasis web untuk produk yang ada
  4. mengembangkan informasi mengenai produk-produk baru yang dapat di akses di web.

KB 2: Dasar Perdagangan Elektronik dan Sosial Serta Media untuk Perdagangan

   Untuk menghadapi pasar global perdagangan elektronik, salah datu strategi pemasaran, yaitu dengan menggunakan teknologi internet. Titik berat dari penggunaan internet dalam perdagangan elektronik ini terletak pada penggunaan internet untuk melakukan prose promosi, perjualan-pembelia, pembayaran dan layanan pelanggan.
    Perdagangan elektronik mencakup proses yang mencakup pengembangan, marketing, penjualan, pelayanan dan pembayaran prosuk atau jasa melalui internet serta merupakan sebuah komunitas virtual global antara pembeli dan penggunaan jasa. Melalui perdagangan elektronik, komunikasi yang terjadi dapat di golongkan menjadi 3 yaitu:
  1. Perusahaan terhadap konsumen (business-to-consumer commerce)
  2. aplikasi perusahaan terhadap perusahaan lain ( Business to business Commerce)
  3. proses internal perusahaan.

     Tujuan SCM adalah memotong biaya, meningkatkan keuntungan, meningkatkan kinerja yang ada hubunganya dengan konsumen dan suplier, serta mengembangkan nilai tambah pelayanan yang membuat perusahaan menjadi kompetitif.
     Dalam perkembangan pertumbuhan situs web dikenal istila Web 2,0 yang menunjukkan jenis web yang "hidup" dan di isi oleh penulis secara periodik sehingga menimbulkan fenomena baru, yaitu blog dan social networking services (SNS), atau lebih populer dengan sebutan situs jejaring sosial.


Referensi :
 Yanuar Luqman

Pengaruh Internet terhadap Dunia Jurnalistik


Era cyber bisa dibilang memberikan pengaruh pada semua bidang kehidupan manusia tak terkecuali jurnalisme. Munculnya internet memunculkan julukan baru bagi media terdahulu, yaitu televisi, radio, media cetak sebagai media tradisional.

KB 1 : Kemunculan Online Journalisme, Citizen Journalism, dan Computer Assisted Reporting


A. Istilah Terkait

Ada beberapa istilah yg harus di perhatikan yakni :

  1. Media massa (mass media) adalah semua organisasi yang mengumpulkan, memfilter dan menyimpan berita serta informasi.
  2. Tradisional media atau disebut Juga mainstream media adalah semua media massa di luar internet.
  3. New media atau media baru adalah internet.
  4. Jurnalis profesional adalah seseorang yang bekerja di media massa formal baik dimedia tradisional maupun media baru.
  5. Jurnalis warga (citizen journalis) adalah warga biasa yang menjalankan fungsi selayaknya jurnalis profrsional yang pada umumnya menggunakan channel media baru.
  6. Jurnalis online (online journalis) adalah praktek jurnalistik yang menggunakan channel internet.
  7. Online media adalah semua media yang menggunakan internet untuk menjalankan operasinya.
  8. Online news adalah berita yang didistribusikan via internet.
  9. Online news site adalah media organisasi yang menyebarkan beritanya lewat situs atau web.
  10. Citizen journalism adalah praktek jurnalisme yang dilakukan oleh non profesional jurnalis dalam hal ini oleh warga serta
  11. Citizen media adalah channel yang digunakan untuk menjalankan citizen journalism biasnya menggunakan internet.

B. Internet memunculkan jurnalisme online

Online media adalah bagian dari the new media seperti yang dikemukakan oleh Denis McQuail (2000) online media memiliki karakteristik yang berbeda dibanding media tradisional hingga dalam kasus ini menimbulkan perubahan posisi audience, dimana audience memiliki kesempatan untuk berperan aktif dalam proses produksi berita bahkan lebih dari itu, audience yang biasanya diposisikan di bawah jurnalis profesional pada beberapa kasus kini menjadi sejajar dengan jurnalis profesional. Karakter selanjutnya adalah immediacy yang memungkinkan updating informasi melebihi kecepatan media tradisional.
Sementara itu karakter jurnalisme online yang juga penting yaitu interactivity atau timbal balik yang menggunakan adanya partisipasi audience secara langsung. Online media juga memiliki sifat nonlinearity yang memungkinkan jurnalis lebih fleksibel dalam menyajikan berita dan memudahkan user untuk memilih tema informasi yang diinginkan.

C. Computer Assisted Reporting (CAR), Jurnalisme High Tech

CAR adalah metode pencarian berita dan pengolahan informasi dengan menggunakan komputer dan jaringan internet. Metode ini menggabungkan antara kemampuan program komputer seperti excel dan SPSS dengan jaringan internet. Metode ini bahkan pada perkembangannya dimanfaatkan untuk proses investigative reporting dengan mencari data-data kuantitatif dari internet yang kemudian diolah oleh jurnalis untuk menemukan suatu kasus penyelewengan.
Brand Houston (2004, p. 3) mendefinisikan CAR sebagai sebuah cara yang dipakai oleh jurnalis untuk mengumpulkan data dan membuat berita. Namun menurut, CAR bukan berita wartawan yang duduk di depan komputer, melainkan menulis berita sambil mencari data di internet.

D. Skeptisme dan Optimisme Terhadap Citizen Journalism

Kemunculan internet memberikan peluang bagi nonjurnalis (citizen journalist) untuk mempublish artikel mereka di media baru ini.inilah perubahan besar sepanjang sejarah jurnalisme di mana channel internet telah menggeser posisi jurnalis sejajar dengan audience yang menjadi reporter.
Stuart Allan (Nieman Report , 2005,p.11) menawarkan beberapa point penting keberadaan media baru yang perlu diperhatikan mainstream media sebagai bahan pertimbangan agar old media bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan globalisasi informasi, yaitu : 
  1. Situs berita online akan membantu mainstream media untuk mengintegrasikan isi informasi mereka dengan informasi yang dibuat warga,
  2. Munculnya internet mobile akan membawa perubahan dramatik tentang bagaimana berita dibuat dan disebarkan,
  3. Citizen media akan mendorong transparansi yang semakin terbuka dalam pelaporan berita,
  4. Citizen media akan menggeser otoritas penguasa informasi dari ranah institusi media ke otoritas individu atau komunitas,
  5. Perkembangan onlinr media telah mengubah pendidikan jurnalisme, termasuk yang dilakukan oleh institusi media.

KB 2 : Dilema Media Online

Berkman (2003) mengatakan bahwa dilema bukan perkara mudah untuk dipecahkan saat bekerja di media online, baik wartawan maupun nonprofesional. Berbagai solusi yang selama ini ditawarkan menurutnya masih rancu dan bahkan standar etika jurnalisme profesional yang hingga saat ini masih berlaku tidak memberikan penyelesaian. Karena di indonesia sendiri kode etik jurnalis onlinr belum terdeteksi, maka dalam hal ini penulis akan akan memberikan contoh review Berkman terhadap etika media sebuah media online terkemuka di Amerika serikat yang disebut CNET.
CNET yang didirikan pada tahun 1992 meliputi tentang semua informasi yang berhubungan dengan teknologi dan komputer, memiliki lebih dari 300 editor dan jurnalis online dan saat ini memiliki audience terbesar di bidangnya.
Bearkman merekomendasikan etika media online berdasarkan Online News Association (ONA), yaitu sebuah organisasi yang beranggotakan jurnalis online yang bekerja dengan channel internet atau semua yang bekerja di perusahaan berplatform media digital.



Referensi :
 Nurul Hasfi
 Yanuar Luqman, dkk

By :
Free Blog Templates